5. Uraian kata-kata dalam Basmalah
1. Huruf “ Ba “
Huruf “Ba” pada Basmalah yang dibaca “Bi” didalam tata bahasa Arab dinamakan huruf Jar / khofadh yang mempunyai Ta’alluk (hubungan) dengan kata tersirat sebelumnya.Huruf Ba Jar / khofadh pada kalimat Basmalah mempunyai dua arti tersirat :
- Arti Mushahabah (Beserta): jika kita membaca Basmalah maka secara otomatis tersirat arti pekerjaan yang kita lakukan disertai oleh Basmalah.
- Arti Istianah (Mohon pertolongan):
jika kita membaca Basmalah maka secara otomatis tersirat arti mohon
pertolongan kepada Allah dengan perantara Basmalah dalam pekerjaan yang
kita kerjakan.
Menurut uraian Hikmah huruf Ba dalam Basmalah adalah singkatan dari kata-kata tersebut ini :
- Ba singkatan dari kata “ Bir “
artinya kebaikan Basmalah beserta ruh-ruh manusia dengan Ilham kenabian
dan kerasulan atau artinya kebaikan basmalah untuk orang Arifin.
- Ba singkatan dari kata “ Baqa “ artinya kekal Allah dan Al Qur’an.
Huruf Ba adalah huruf yang pertama kali diucapkan oleh manusia keturunan Adam seperti dalam (QS.Al A’raf :171). Ketika manusia diperintahkan bersaksi oleh Allah : “ Bukankah Aku adalah Tuhan kamu “ . Maka mereka menjawab : “ Balaa “ artinya “ Ya kami bersaksi “ .
2. Kata “ Isim “
Kata Isim jika dihubungkan dengan huruf Ba maka dibaca “ Bismi “ seperti dalam (QS.Al Alaq:1) dan (QS.Hud:41). Kata Isim berasal dari kata “ Sumuw “ artinya “ tinggi “ ,
nama untuk yang Maha Tinggi Allah atau berasal dari kata “Wasam”
artinya tanda/ciri, nama sebagai tanda/ciri ketuhanan Allah, karena kata
Isim khusus untuk sebutan zat Allah tidak pada sifatnya .
Dalam uraian Hikmah kata Isim mempunyai tiga uraian:
1. Isim singkatan dari kata “ Sir “ artinya rahasia Basmalah dan “ Mim “ singkatan dari kata “ Muntaha “ artinya “ akhir dari perjalanan orang yang Arif “ .
2. Isim singkatan dari kata “ Salamah “ artinya “ keselamatan “ dan “ Mim “ singkatan dari kata “ Mahabbah “ artinya “ kecintaan “ .
3. Isim singkatan dari kata “ Sina “ artinya “ kebaikan “ dan “ Mim “ singkatan dari kata “ Malk “ artinya “ kerajaan Allah “ .
3. Lafadz “ Allah “
Lafadz Allah berasal dari kata “ Al-ilah “ yang artinya “ Tuhan “ , setelah dibuang huruf Hamzahnya dan di-Idgomkan huruf Lamnya maka kata “ Al-ilah “ menjadi lafadz “ Allah “
yang artinya Tuhan yang berhak disembah dan mempunyai sifat sempurna
Maha Suci Allah dari segala sekutunya dan sifat kekurangan.
Lafadz
Allah adalah nama zat yang sangat agung mencakup segala Asmaul Husna
dan sifat-sifat maha tinggi lain-Nya.Ibnu Abbas berkata : “Allah
dipertuhankan oleh segala sesuatu dan disembah oleh semua makhluk. Allah
mempunyai segala sifat ketuhanan dan sifat Ubudiyyah atas semua
makhlukNya “ Sifat ketuhanan dan sifat Ubudiyyah adalah peribadatan sedangkan Tuhan adalah yang berhak disembah. “ Allah adalah disembah dan Dia tidak menyembah”.
Nabi
Isa diserahkan Al-kitab oleh Ibunya Siti Maryam agar dipelajarinya,
maka berkata seorang guru kepada Nabi Isa : “Tulislah lafadz Basmalah”,
kemudian Nabi Isa bertanya kembali : “Apakah engkau tahu siapa itu
Allah? “Beliau menjawab sendiri : “Allah adalah Tuhan dari segala
Tuhan”. Allah adalah lafadz yang mulia dan istimewa dengan nama ini
terciptanya lagit dan bumi, diturunkannya kitab-kitab, diutusnya para
rasul, terjadinya hari Qiamat, adanya timbangan amal (Mizan), adanya jembatan (Shirat), syurga dan neraka, disanjung dan disembah oleh semua makhluk dan terciptanya segala yang ada.
Allah mempunyai tiga nama :
1. Isim Zat yaitu sebutan zat ketuhanan seperti lafaz “ Allah “
2. Isim Sifat yaitu sebutan sifat-sifat Allah
3. Isim Af’al yaitu sebutan segala kelakuan Allah
4. Isim Tanjih yaitu sebutan segala yang mustahil pada Allah
4. Sifat Rahman dan Rahim
Sifat Rahman yang artinya “ pengasih dan sifat Rahim yang artinya “ penyayang “ . Al
Azrami berkata: “Sifat Rahman untuk semua makhluk dan sifat Rahim
khusus untuk orang yang beriman”. Sifat Rahman hurufnya ada 5 sedangkan
sifat Rahim hurufnya ada 4 ,jadi sifat Rahman lebih luas lingkupnya
untuk semua makhluk dari pada sifat Rahim khusus untuk orang yang
beriman. Di dalam kaidah tata bahasa Arab “Setiap kata yang hurufnya
lebih banyak mempunyai pengertian yang lebih banyak pula dan setiap kata
yang sedikit hurufnya mempunyai pengertian yang sedikit pula”. Nabi
bersabda: “Bahwasannya Isa bin Maryam berkata: “Sifat Rahman adalah
untuk di dunia dan akhirat dan sifat Rahim hanya untuk diakhirat saja”.
Berdasarkan
Hadits diatas Rahman Allah dapat dirasakan dan didapatkan oleh semua
manusia baik yang beriman ataupun yang kafir tergantung usaha dan
kesungguhan mereka dalam mencapai RahmanNya, tidak menutup kemungkinan
orang kafir yang usahanya sungguh-sungguh kehidupannya lebih baik dari
pada orang yang beriman yang usahanya kurang giat. Karena Allah tidak
menyalahi janji semua makhluk yang ada didunia dapat merasakan dan
mendapatkan RahmanNya. Tetapi sifat Rahim Allah hanya untuk orang yang
beriman diakhirat tanpa kecuali.
Nabi bersabda: “ Rahmat-Ku “ (sifat Rahman)
mendahulukan murka-Ku”. Maksudnya:untuk umat Nabi Muhammad apabila
berbuat kesalahan atau dosa tidak langsung disiksa didunia karena ada
sifat Rahman Allah berdasarkan Hadits diatas. Allah menunggu umat Nabi
Muhammad yang berbuat dosa untuk bertaubat dengan sebenar-benarnya
taubat ,jika mereka tidak bertaubat maka Allah tunda siksanya diakhirat,
tetapi dalam Hadits lain ada dosa yang langsung disiksa didunia seperti
dosa durhaka kepada orang tua, memutuskan siraturahmi, mengingkari
nikmat Tuhan. Lain halnya dengan umat Nabi-Nabi terdahulu apabila mereka
berbuat dosa maka Allah langsung menurunkan azab didunia, seperti umat
Nabi Nuh yang diturunkan Air Bah karena tidak mau beriman kepada ajaran
Nabi Nuh.
Sifat Rahman melahirkan sifat-sifat tertentu lainnya seperti: Ihsan (Bagus), Jud (Kasihan), Bir (Kebaikan), Minnah (Karunia), Ro’fah (kasih sayang), Lathif (Lembut)
dan sebagainya. Semua sifat ini lebih khusus dari sifat Rahman dan
semua terkandung didalamnya. Sifat Rahman ada kalanya menjadi sifat yang
berdiri pada Zat dan ada kalanya menjadi nama Allah yang ada pada zat,
seperti didalam (QS.Thoha:5
Mukjizat :
MENURUT AHLI HIKMAH
Akhir ayat surat Al Qalam menyembuhkan penyakit mata.
“Bacalah
ayat ini untuk orang yang sakit mata lalu ditiupkan pada matanya atau
ayat ini dibacakan pada air dalam bejana kemudian air diminum oleh orang
yang sakit mata Insya Allah sembuh “.
Akhir ayat surat Al Hasyr menyembuhkan sakit kepala.
“ Bacalah ayat ini untuk orang yang sakit kepala lalu ditiupkan pada kepalanya Insya Allah sembuh”.
Surat Az Zukhruf ayat 79 menyembuhkan bekas gigitan babi.
“ Bacalah
ayat ini untuk orang yang terkena gigitan babi 10x atau 40x atau 100x
lalu ditiupkan pada bekas lukanya Insya Allah sembuh”.
A. S A K I T
Pendahuluan.
Nampaknya
nyaris mustahil kita mendapati orang yang belum pernah menderita sakit,
apalagi menemukan keluarga yang belum pernah menerima musibah kematian.
Kenyataan
ini harusnya menyadarkan kita bahwa sakit dan kematian itu sesungguhnya
amat akrab dengan kita. Kadang kala sebagian orang selalu berpikir
sakit itu hampir indentik dengan kematian, namun sayangnya tidak
otomatis membuat orang selalu siap menghadapinya. Kita sebagai makhluk
yang beriman kepada Allah, selayaknya kita selalu siap menjemput dan
menghadapinya.
Hadits Qudsi :
“ Demi kejayaan dan keagungan-Ku, tidak akan Aku mematikan hamba-Ku yang Aku kehendaki kebaikan baginya, sehingga Aku menghapuskan dosa-dosa yang pernah ia lakukan melalui rasa sakit di badannya, kerugian pada hartanya dan kematian anaknya. Maka apabila masih terdapat dosa padanya maka Aku perberat baginya saat sakratul maut, sehingga dia menemui Aku seperti saat ia dilahirkan dari rahim ibunya ( tidak mengemban satu dosapun ) “.
” Dan demi kejayaan dan keagungan-Ku, tidak akan Aku mematikan hamba-Ku yang Aku tetapkan keburukan atasnya, sehingga Aku menghapuskan perbuatan-perbuatan baiknya melalui kesehatan tubuhnya ( tidak pernah sakit ), bertambah hartanya dan bertambah anaknya, maka sekiranya masih ada kebaikan padanya, Aku ringankan baginya sakratul maut “.
” Kemukjizatan surat Al Fatihah – Al Qur’an “
Ahli Hikmah adalah orang-orang shalih yang diberikan oleh Allah SWT ilmu dan Karomah sehingga dia tahu rahasia Allah.
Para Ahli Hikmah umumnya dijadikan sebagai Thabib (Penyembuh – Dokter Plus) atau Paranormal oleh kebanyakan orang karena mereka mendapat bimbingan langsung dari Allah SWT.
” Allah SWT memberikan al Hikmah ( kebijaksanaan ) kepada orang yang dikehendaki .
Barangsiapa yang diberinya al Hikmah maka ia mendapat banyak kebaikan.
Hanya orang-orang yang mau berfikir yang dapat mengambil pelajaran /
manfaat ” .
( SURAT AL BAQARAH : AYAT 269 )
Ahli
Hikmah ialah orang-orang yang bisa menguak tabir Kemukjizatan
al-Qur’an, menggunakannya dan mengamalkannya sebagai manusia yang penuh
manfaat bagi sesamanya, sebagai sarana-Nya.
Do’a – Usaha – Iman – Taqwa pada Allah SWT.
Tingkatkan Ibadah Dengan Berzikir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar