Senin, 29 April 2013

Nur Qur’an VISI NurSyifa’ Bagian 3

B.  PENGOBATAN .

Banyak ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena Al Qur’an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat bagi orang-orang yang mukmin .
QS. Al Isra (17) : 82
Dan kami menurunkan Al Qur’an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu’min .          
Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al Qur’an yaitu Asy-Syifa yang artinya secara Terminologi adalah Obat Penyembuh.
QS. Yunus (10) : 57 
Hai manusia , telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman .
Disamping  Al Qur’an mengisyaratkan tentang pengobatan juga menceritakan  tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sebagai sumber dari pembuat obat-obatan.
QS. An-Nahl (16) : 11
Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun, korma, anggur dan buah-buahan lain selengkapnya, sesungguhnya pada hal-hal yang demikian terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan .
 QS. An-Nahl (16)  : 69
Dan makanlah oleh kamu bermacam-macam sari buah-buahan, serta tempuhlah jalan-jalan yang telah digariskan tuhanmu dengan lancar. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam jenisnya dijadikan sebagai obat untuk manusia .Di alamnya terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan .

Anjuran untuk berobat.
Berobatlah wahai hamba-hamba Allah, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit, kecuali telah diturunkan pula obatnya selain penyakit yang satu yaitu pikun “. (HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Hakim)
Bahaya berobat kepada bukan ahlinya.
Maka bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai keahlian jika kamu tidak mengetahui (QS. An-Nahl : 43). Tiap-tiap orang berbuat menurut profesinya masing-masing, maka Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya (Al Isra : 84). Apabila sesuatu perkara dikerjakan oleh yang bukan ahlinya maka tunggu saja akan ada kehancuran “. (HR. Thabrani)
Berobat yang mengandung unsur haram.
Sesungguhnya Allah Ta’la tidaklah menjadikan obat untuk penyembuhanmu pada hal-hal yang diharamkan atasmu . (HR. Thabrani)
Thariq bin Suwaid bertanya kepada Nabi tentang Khamar yang dijadikan untuk obat. Maka jawabnya : ” Sesungguhnya itu bukan obat akan tetapi ia adalah penyakit “. ( HR. Muslim )
Kesehatan harta yang tak ternilai.
Hamid Al-Laffaf berkata : Kami telah mencari empat macam, tapi semuanya keliru, ternyata kami temukan ke-empat macam itu pada empat tempat yang lain. Diantaranya : Kami telah berusaha mencari kenikmatan dengan memakan makanan yang enak-enak, tapi kenikmatan itu ada pada badan yang sehat “. (HR.Ibnu Hajar pada kitab Al Isti’dad liyaumil Ma’ad)
Perhatikan lima perkara ini sebelum datang lima yang lain : 1.Hidupmu sebelum datang ajalmu. 2.J agalah kesehatanmu sebelum datang sakitmu. 3. Manfaatkan waktu luangmu sebelum datang kesibukanmu. 4. Manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tuamu. 5. Manfaatkan kekayaanmu sebelum datang fakirmu. ( HR. Ahmad dan Baihaqi ).
Anjuran memakan buah karena mengandung vitamin.
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu) . (QS. An-Nahl : 69). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila ia berbuah . (QS. Al An’am : 141)
Perintah mengkonsumsi makanan yang halal dan baik.
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik apa yang terdapat dibumi . (QS. Al Baqarah : 168)
Hadits dari Ibnu Abbas berkata, Nabi bersabda : Wahai Sa’d ! jadikanlah makanan-mu yang baik lagi halal, niscaya diterima permintaan-mu . (HR. Ibnu Mardawaih)
Anjuran memakan daging untuk zat pembangun.
Dan diantara binatang ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkut dan ada yang untuk disembelih.Makanlah dari rizki yang telah diberikan Allah kepadamu . (QS. Al An’am : 142)
Anjuran meminum susu karena mengandung zat besi.
Dan sesungguhnya dari binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberi minum dari pada apa yang terdapat pada perutnya ( berupa ) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya . (QS. An-Nahl : 66) 
 Madu sebagai obat.
Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia . (QS. An-Nahl : 69)
Korma Ajwah sebagai obat.
  Barangsiapa sarapan pagi dengan tujuh biji korma Ajwah, maka hari itu tidak ada racun ataupun sihir yang dapat membahayakannya . (HR. Bukhari)
Air Zamzam.
Air zamzam adalah obat bagi yang meminumnya . (Al Hadits)
Perintah menjaga kebersihan lahir batin.
Sesungguhnya Allah suka kepada orang yang bertaubat dan orang yang bersih . (QS. At-Taubah : 222). Atas pakaianmu, bersihkanlah . (QS. al Muddatsir:4) Sesungguhnya Allah itu suci dan suka akan kesucian. Dia bersih dan suka akan kebersihan . (HR. At-Tirmizi).
Berobat dibutuhkan keikhlasan dan sifat optimis.
Aku ( Allah ) senantiasa mengikuti anggapan hamba-Nya terhadapku, dan Aku selalu menyertainya, apabila ia ingat Aku . (HR. Bukhari). Sesungguhnya Allah Azza wa jalla tidak menerima amal perbuatan jika tidak disertai dengan keikhlasan karena Allah dan mengharap keridhoan-Nya “. ( HR. Abu Daud dan An-Nasai ).
Abu Sauda :  ( Jintan hitam ) sebagai obat.

 

Surat Al Waqi’ah mengundang rizki dan menyembuhkan segala penyakit.

Bacalah surat ini berulang-ulang niscaya rizki berdatangan dan bila dibacakan dihadapan orang yang sedang sakit berulang-ulang maka sakitnya akan sembuh dengan izin Allah
Mukjizat :   
MENURUT AHLI HIKMAH


Surat Al Waqi’ah mengundang rizki dan menyembuhkan segala penyakit.

Bacalah surat ini berulang-ulang niscaya rizki berdatangan dan bila dibacakan dihadapan orang yang sedang sakit berulang-ulang maka sakitnya akan sembuh dengan izin Allah “.

Pendahuluan

Segala Puji bagi Allah, Tuhan Sekalian Alam. Dialah yang menciptakan mahluk Manusia dengan melebihkan sebagian mereka terhadap yang lain dalam mendapatkan Rizqi.

Pada kenyataannya manusia itu ada yang kaya dan ada yang miskin.

Namun perbedaan itu dimata Allah dimaksudkan sebagai cobaan; mana diantara mereka yang banyak bersyukur serta banyak amal baiknya.

Bahwa kebijaksanaan Allah dalam melebihkan sebagian manusia dalam rizqi, kecantikan, ketampanan, kecerdasan, kesehatan, kekuatan, dan sebagainya merupakan manifestasi dari bentuk-bentuk kebijaksanaan-NYA yang amat tinggi dan dalam, bukan berarti yang diberikan segala-galanya itu lalu menunjukkan yang dicintai oleh Allah.

Demikian pula yang sebaliknya yang hidup serba kekurangan, bukan berarti yang diberikan cobaan, atau orang-orang yang dibenci Allah.

Bagi Allah orang yang rizqi-nya berlebih ( kaya ) dengan orang yang rizqi-nya berkekurangan ( miskin ) tidak ada perbedaan, sama. Kehormatan serta harga diri seseorang hakekatnya terletak pada pendapatannya dalam memperoleh taufiq, hidayah serta inayah dari Allah SWT.


Penyebab Datangnya Rizqi.

1. Selalu Berusaha dengan sebaik-baiknya , baik sebagai pengusaha, pegawai, pengrajin, berdagang, dll. yang pada dasarnya dapt menghasilkan uang.


Firman Allah : ” Dialah Allah yang menjadikan Bumi ini mudah bagi Kamu, maka berjalanlah disegala penjuru dan makanlah sebagian dari Rizqi-NYA. Dan hanya kepada-NYA lah kamu ( kembali setelah ) dibangkitkan “. ( QS Al Mulk : 15 )

2. Ber Taqwa dalam arti menjalankan segala perintah Allah serta menjauhi segala larangan-NYA.


Firman Allah : ” Dan barang siapa yang ber Taqwa pada Allah, maka baginya akan diberikan jalan keluar dan akan diberikan Rizqi yang datangnya tanpa disangka-sangka “. QS Ath Tholaq : 2-3 )

3. Berbanyak-banyak membaca Istighfar. Yaitu memohon Ampunan kepada Allah SWT, atas segala dosa dan kesalahan.


Firman Allah : ” Mohonlah Ampunan kepada Tuhanmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun, niscaya DIA akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula sungai-sungai “. ( QS Nuh : 10-12 )

” Memperbanyak Istighfar itu dapat mendatangkan ( menarik ) rejeki ” ( Lubabu al Hadits)

4. Bertawakal kepada Allah yaitu berserah diri dan menyandarkan segala urusan kepada Allah jua, seraya mohon pertolongan atas keberhasilan untuk memperoleh Rizqi yang lapang dan halal.


Firman Allah : ” Dan barang siapa ber Tawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan ( keperluan )-nya “. ( QS Ath Thalaq : 3 )

5. Berdoa memohon dengan ber-zikir kerejekian, sebab Allah adalah Dzat yang Memberi Rizqi dan Kekuatan. Berdoa dengan mendekat pada Allah ( Ber Taqarrub ).


Firman Allah : ” Berdoalah kepadaku ( Allah ) niscaya AKU ( Allah ) akan mengabulkannya “. QS Al- Mukmin : 60 )

6. Bermurah Hati serta gemar meng-Infaqkan sebagian dari harta bendanya kejalan Allah.


Firman Allah : ” Dan apa saja yang engkau Infaqkan, maka Allah akan mengganti. Dan DIA-lah sebaik-baik Pemberi Rizqi “. ( QS  Saba’ : 39 )

7. Ber Tahmid, yaitu membaca Al-Hamdulillah saat mendapatkan Rizqi atau mendapatkan sesuatu yang menggembirakan. Ber Tahmid itu artinya memuji dan bersyukur atas pemberian Nikmat-NYA itu. Allah akan selalu menambah Rizqi orang-orang yang bersyukur.


Firman Allah : ” Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami ( Allah ), akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( Nikmat-KU ), sesungguhnya Azab-KU sangat pedih ” ( QS Irahim : 7 ).


Jujur dan Dapat Dipercaya merupakan Penyebab datangnya Rizqi dan Keberkahan.


Firman Allah : ” Dan barang siapa yang ber Taqwa pada Allah, maka baginya akan diberikan jalan keluar dan akan diberikan Rizqi yang datangnya tanpa disangka-sangka “. ( QS Ath Tholaq : 2-3 )

Perlu diketahui bahwa Taqwa kepada Allah adalah merupakan kunci utama adanya suatu kejujuran, pokoknya berkeimanan serta pangkal kepercayaan seseorang terhadap yang lain dalam muamalah ( pergaulan ) sehari-hari, sehingga dengan demikian, akan menjadi penyebab mudahnya segala urusan dan menjadi kunci pembuka terhadap datangnya suatu Rizqi. Jadilah Manusia yang penuh manfaat, jujur, bertanggung jawab, bersyukur atas segala Nikmat-NYA, Selalu ingat pada-NYA, mendekat dengan ber-Zikir, dan melakukan segala sesuatu karena-NYA…….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar